Tingkatkan Layanan Sanitasi, Kementerian PUPR Bangun Dua Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik di Jakarta
Permasalahan sanitasi, khususnya air limbah domestik, masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Indonesia salah satunya DKI Jakarta. Untuk membantu mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah menyelesaikan pembangunan instalasi pengelolaan air limbah domestik (IPALD) di Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dan Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat.
Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi masyarakat dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik yang dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah melalui mekanisme pengendalian dan pemantauan. Di samping itu, diharapkan pembangunan IPALD ini dapat meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang merupakan salah satu upaya mencegah berbagai penyakit, termasuk stunting dan COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan terpenuhinya sanitasi dan air bersih akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya berpengaruh terhadap penurunan stunting di Indonesia.
“Selain infrastruktur yang besar, Kementerian PUPR juga mendapat tugas untuk membangun infrastruktur kerakyatan. Pembangunan infrastruktur kerakyatan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat seperti jembatan gantung, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, air minum dan sanitasi,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
IPALD Skala Permukiman Dahlia di Kecamatan Kramat Jati bermanfaat untuk mengolah limbah domestik 200 m3/hari. Pembangunan IPALD ini telah dimulai pada Januari 2021 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2021 dengan anggaran Rp 9,4 miliar. Saat ini progres pekerjaan mencapai 1,37%. Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan pipa saluran air limbah sepanjang 1.919 m dengan jumlah sambungan rumah (SR) 339 SR, manhole (lubang yang dapat dimasuki orang berfungsi sebagai tempat memelihara dan memperbaiki pipa air limbah secara periodik) 28 unit, drop manhole (manhole yang elevasi pipa masuk dan keluarnya memiliki beda tinggi 60 cm sehingga harus dipasang pipa samping) 2 unit dan kapasitas sump pit 55 m3.
Sementara IPALD Skala Permukiman Harapan Mulia di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat dibangun dengan kapasitas tampung 150 m3/hari. Pembangunan IPALD ini telah dimulai pada Januari 2021 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2021 dengan anggaran Rp 9,35 miliar dan progres pekerjaan mencapai 1,45%. Ruang lingkup pekerjaan pembangunan IPALD ini meliputi pembangunan pipa saluran air limbah sepanjang 1.50 m dengan jumlah SR 306 SR, manhole 44 unit, drop manhole 4 unit dan kapasitas sump pit 55 m3.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah membangun beberapa IPAL di Jakarta untuk meningkatkan sanitasi masyarakat. Di antaranya pada TA 2017 dibangun IPAL Kompleks TNI Rindam Jaya dan Yonkav 7 yang berlokasi di Condet dan Cijantung, Jakarta Timur. Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan pipa, SR dan manhole. IPAL ini berkapasitas 250 m3/hari yang dibangun dengan anggaran Rp 9,2 miliar.
Pada TA 2018 Kementerian PUPR membangun IPAL Waduk Cimanggis di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dengan anggaran Rp 15 miliar. IPAL ini berkapasitas 200 m3/hari dengan panjang jaringan perpipaan 5 km dan 300 SR. Selanjutnya dibangun IPAL di Semper Barat Kecamatan Cilincing Jakarta Utara dengan anggaran Rp 9,2 miliar. Kapasitas IPAL ini 300 m3/hari dengan panjang saluran pipa 1,5 km dan 367 SR. (Mes)