Kolaborasi Wujudkan Ekonomi Kota Tangguh


Dalam rangka peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia (HHD dan HKD) tahun 2023, Direktorat Jenderal Cipta Karya mengadakan Site Visit ke penataan kawasan Ketapang Urban Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (05/10/2023). 

Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Budianto Prasetio menjelaskan, peringatan HHD dan HKD ini untuk menunjukkan keterlibatan dan komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. 

"Dengan kegiatan site visit ini, saya harap dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa tentang bagaimana mampu mewujudkan kota kumuh menjadi kota atau kawasan yang layak dan berkelanjutan ke depannya," ujar Budianto. 

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Balai Permukiman Prasarana Wilayah (BPPW) Banten Moch. Yoza Habibie, kegiatan tersebut dapat dijadikan pembelajaran bagaimana ke depannya mahasiswa mampu mendesain sebuah kota atau kawasan menjadi berkelanjutan. 

Yoza menjelaskan, Ditjen Cipta Karya memiliki program pemberdayaan untuk menangani kawasan kumuh yang dinamakan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Penataan kasawan Ketapang dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat desa Ketapang. 

Kawasan Ketapang, Mauk merupakan kawasan kumuh dengan luas 26,90 hektare atau 27,16 persen dari luas kumuh Kabupaten Tangerang. Penanganan kawasan Ketapang, Mauk bukan hanya mengatasi masalah kumuh, tetapi juga menata bangunan permukiman nelayan. Penataan permukiman dan wisata mangrove tersebut memiliki potensi untuk mengembangkan wisata baru di utara Kabupaten Tangerang, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kawasan tersebut. 

Sementara, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Ujang Sudiartono mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk meminimalisir kawasan kumuh. "Yang menjadi tantangan utamanya adalah masalah pemeliharaan. Kami terus berupaya agar proses pemeliharaan dapat berjalan, sehingga kawasan yang telah terbangun dengan baik ini dapat berkelanjutan," ujar Ujang. 

Kegiatan site visit diikuti 80 mahasiswa dan 6 dosen dari 10 Universitas yaitu Institut Sains dan Teknologi Nasional, Institut Teknologi Indonesia, Sekolah Tinggi Sapta Taruna, Universitas Agung Podomoro, Universitas Esa Unggul, Universitas Jayabaya, Universitas Mpu Tantular, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanri Abeng.(BPPW Benten/bns)