TPST RDF/SRF Kebon Kongok, Transformasi TPST Jadi Sumber Energi Terbarukan
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat (BPPW NTB) Yanuar Seto Nugroho bersama Kepala Seksi Pelaksanaan Wilayah 1 Andria Hidayati, Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah Andy Hakiim Arrasyid dan PPK Sanitasi Lalu Wira Hariyadi melaksanakan Monitoring Pengelolaan dan Pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF (Refused Derived Fuel) dan Solid Recovered Fuel (SRF) TPA Regional Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat, Rabu, (7/2/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah di TPST RDF tersebut yang meliputi proses pengumpulan, pemilahan dan pengolahan sampah menjadi RDF dengan teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan.
Yanuar mengatakan salah satu tujuan utama monitoring ini adalah untuk menjaga keberlanjutan dari sistem pengelolaan sampah dan pemanfaatan energi terbarukan ini. Peninjauan dilakukan untuk memastikan bahwa proses tersebut dapat berkelanjutan dalam jangka panjang, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Peninjauan ini dilakukan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan TPST RDF dan SRF TPA Regional Kebon Kongok. TPST ini telah menjadi sorotan publik karena berhasil menghasilkan energi terbarukan dari sampah.
“TPST RDF Kebon Kongok telah berhasil mengimplementasikan berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah. Dari proses pemrosesan hingga pemanfaatan, setiap tahapnya telah dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dan menghasilkan energi terbarukan,” tutur Yanuar.
Pemanfaatan energi terbarukan dari TPST RDF Kebon Kongok telah memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengurangan volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir menjadi salah satu bukti konkrit dari keberhasilan ini.
“Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, TPST RDF Kebon Kongok diharapkan dapat terus menjadi pionir dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan. Keberhasilan TPST ini akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi upaya-upaya serupa di berbagai daerah lainnya,” harap Yanuar. (Humas/BPPWNTB/ari)