World Water Forum Ke-10 Secara Resmi Dibuka, Presiden Jokowi Ungkap Air Sebagai Sumber Kehidupan Dan Simbol Kemakmuran
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 pada Senin, (20/05/2024) di Mangapura Hall, Bali International Convention Center (BICC). Acara pembukaan tersebut dihadiri oleh 13 pemimpin delegasi dari berbagai negara yang secara langsung disambut oleh Presiden.
Presiden Jokowi berharap melalui penyelenggaraan forum air ini dapat menghasilkan langkah yang konkret dan nyata dalam bentuk kolaborasi untuk menciptakan ketersediaan air bersih bagi seluruh manusia.
“Melalui forum ini, saya berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air” ujar Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya pengelolaan air yang baik dengan mengedepankan 3 prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Dimana prinsip-prinsip tersebut akan dapat terwujud dengan adanya kolaborasi.
Salah satu keberhasilan yang menjadi wujud dari kolaborasi adalah Program Penanganan Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di asia tenggara dan ke-3 di dunia.
Turut hadir pada acara tersebut CEO dan Pendiri SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk. Elon mengungkapkan bahwa krisis air yang terjadi saat ini memang bener nyata dan harus menjadi perhatian kita bersama dalam menangani hal tersebut. Lebih lanjut ia sangat optimis dalam menangani permasalahan air ini.
“Menurut saya kita punya masa depan yang cerah di bidang air. Dan menurut saya, kita mempunyai masa depan yang cerah dalam energi berkelanjutan," ucap Elon Musk.
Dari 70% permukaan bumi yang tertutup air hanya 1% yang dapat diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi. Pada tahun 2020-2023, capaian akses air minum layak sebesar 91,72?ri target 100% pada 2024. Untuk sanitasi, hingga tahun 2023 sebesar 80,92% akses sanitasi layak telah tercapai dari target 90% pada tahun 2024. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya gap tersebut, diperlukan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan akses terhadap ketersediaan akses air minum dan sanitasi layak bagi masyarakat.