Menko PMK Nilai Program BSPS Mampu Wujudkan Keluarga Berkualitas


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy didampingi Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto melakukan penyerahan kepada penerima Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Program BSPS dinilai mampu mendukung program Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) dan stunting di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024 sebanyak 10.848 unit yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota.

"Program BSPS ini sangat bermanfaat dan mampu mewujudkan keluarga yang berkualitas. Melalui Program BSPS pemerintah ingin agar keluarga-keluarga di Indonesia bisa menghuni rumah layak huni," ujar Menteri PMK di sela-sela puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/6/2024).

Pada kesempatan itu, Menko PMK juga memberikan ucapan selamat kepada penerima bantuan program BSPS. Dirinya berharap dengan bantuan ini bisa menjadikan rumah yang lebih layak huni bagi masyarakat sehingga bisa tumbuh menjadi keluarga berkualitas menuju Indonesia emas.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, Program BSPS merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi lebih layak huni. Pemerintah memberikan dana stimulan kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk membeli bahan material bangunan serta membayar upah tukang.

Selain itu, dalam proses pelaksanaan di lapangan, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR juga menerjunkan Tim Fasilitator Lapangan (TFL) yang akan memberikan pendampingan kepada masyarakat penerima bantuan dalam proses pembangunan rumahnya. Dengan demikian, rumah yang dibangun memiliki konstruksi yang kokoh serta memenuhi rumah sehat sehingga penghuninya nyaman tinggal di rumah tersebut.

"Untuk anggaran dana stimulan Program BSPS di Jawa Tengah senilai Rp 20 juta per unit rumah. Masyarakat yang menerima bantuan ini dapat memanfaatkannya untuk membeli bahan bangunan Rp 17,5 juta dan sisanya Rp 2,5 juta untuk membayar upah tukang. Masyarakat juga harus memiliki dana swadaya untuk membangun rumahnya dan membentuk kelompok sehingga mendorong semangat gotong royong dalam Program BSPS ini," tandasnya.

Lebih lanjut, Iwan menerangkan, sebanyak lima orang penerima bantuan secarq simbolis dari Menko PMK diantaranya Karyono, Karep, Sriyanah, Suwarji, Thamrin, dan Jumirah. Mereka adalah warga yang beralamat di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

"Kementerian PUPR pada tahun ininjuga menyalurkan Program BSPS di Jawa Tengah. Realisasi penanganan BSPS dalam mendukung program Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) dan stunting di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024 tercatat sebanyak 10.848 unit yang tersebar di sejumlah Kabupaten/Kota," katanya. (BALAI P2P JAWA III/ BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN KEMENTERIAN PUPR)