Rusun Universitas Muhammdiyah Papua Kini Bisa Dihuni Mahasiswa


Program pemerataan pembangunan untuk mendukung peningkatan kualitas sektor pendidikan terus dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satu wujud nyata dukungan tersebut dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur seperti rumah susun (Rusun) untuk asrama mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) di Kota Jayapura.

“Adanya Rusun di Universitas Muhammadiyah Papua ini tentunya sangat bermanfaat bagi para mahasiswa. Ini merupakan upaya pemerataan infrastruktur sehingga generasi muda di Kota Jayapura juga bisa merasakan hasil pembangunan pemerintah,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Jayapura beberapa waktu lalu.

Iwan berharap para mahasiswa di Kota Jayapura yang menempati Rusun ini bisa lebih semangat belajar menuntut ilmu sehingga mampu membangun bangsa Indonesia di masa depan. Apalagi Rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan meubelair dan fasilitas yang berkualitas sehingga para penghuninya bisa nyaman.

Rusun ini juga telah diresmikan pemanfaatannya oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy pada Selasa tanggal 1 Oktober 2024 lalu. Menko Muhadjir juga memberikan apresiasi bantuan pembangunan Rusun ini agar dapat membentuk karakter mahasiswa agar kuat dan siap untuk berkontribusi bagi kemajuan Papua.

“Hingga saat ini Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 2.300 tower Rusun di seluruh Indonesia, termasuk 12 tower untuk Universitas Muhammadiyah pada periode 2022–2024,” terangnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Papua I, Aleksander Simon Lopulalan  menjelaskan, Rusun Universitas Muhammadiyah Papua berlokasi di Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Kementerian PUPR membangun satu tower Rusun setinggi tiga lantai dengan kontraktor pelaksana Pembangunan PT. Adiva Berlian Abadi dan Konsultan Manajemen Konstruksi, PT. Media Architects and Engineers serta Penyedia Meubelair  CV. Cartenz Papua Dinamika.

Berdasarkan data Balai P2P Papua I, Rusun tersebut dibangun diatas lahan seluas 2.400 meter persegi dengan luas bangunan 2,793 meter persegi. Jumlah unit huniannya sejumlah 43 unit yang mampu menampung 168 orang. Untuk pengadaan meubelair tercatat ada 82 unit tempat tidur susun dan 82 unit lemari dua pintu, empat unit tempat tidur tunggal dan empat unit lemari satu pintu serta 168 unit meja dan kursi untuk belajar para mahasiswa.  

“Kami berharap para mahasiswa yang menghuni Rusun ini bisa menjaga aset-aset dengan baik. Dengan demikian Rusun ini bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama,” harapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, H.R. Partino, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusunawa ini. Universitas Muhammadiyah Papua memiliki total lahan seluas 11 hektar di sekitar lokasi Rusun yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan kampus terpadu di masa mendatang.

“Saat ini jumlah mahasiswa UM Papua mencapai 1.651 orang dengan 90 persen di antaranya adalah putra-putri asli Papua. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah berkenan membangun Rusun yang sangat baik dan berkualitas ini,” katanya. (BALAI P2P PAPUA I/ BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN KEMENTERIAN PUPR)